Surat
dapat dijadikan medai hantar informasi yang tidak terhambat oleh jarak;
dengan surat hambatan jarak tidak menjadi alasan pemborosan energi dan
waktu.
4. JENIS - JENIS SURAT
Ada banyak jenis-jenis surat yang harus kamu ketahui bagi siswa yang mengambil jurusan
Administrasi Perkantoran, seperti saya .
JENIS-JENIS SURAT
a. Berdasarkan Wujud
1. Surat Pos
2. Warkat Pos
3. Telegram
4.Surat Bersampul
1. Gambar Surat Pos 2. Gambar Warkat Pos
3. Gambar Telegram
b. Berdasarkan Sifat
1. Surat Pribadi
2. Surat Niaga
3. Surat Dinas
4. Surat Sosial
5. Surat Pengantar
c. Berdasarkan Keamanan isi
1.Surat Sangat Rahasia
Surat ini sering digunakan oleh lembaga
pemerintahan, caranya: surat dimasukkan dalam amplop surat kemudian
diberi tanda SRHS/SR atau sangat rahasia. Apabila tidak diberi tanda
tersebut dapat menggunakan amplop tiga rangkap, yaitu surat dimasukkan
dalam amplop pertama kemudian dilak, lalu dimasukkan ke dalam amplop
yang kedua lalu dilak, kemudian dimasukkan ke amplop yang ketiga dan
dilak.
2.Surat Rahasia
Surat ini digunakan pada
perusahaan swasta atau pemerintah, caranya: surat dimasukkan dalam
amplop surat kemudian diberi tanda R/RHS atau confidential. Namun saat
ini bila surat dikirim antarperusahaan tidak lagi menggunakan tanda
tersebut tetapi dimasukkan dalam dua amplop surat (double envelope).
3.Surat Biasa
Surat
yang jika isinya terbaca oleh orang lain tidak akan menimbulkan
kerugian bagi organisasi ataupun pejabat yang bersangkutan.
5. BAGIAN -BAGIAN SURAT
1) Kepala atau kop surat
Kepala surat umumnya mencantumkan identitas lembaga organisasi yang terdiri atas:
a. Logo atau lambang lembaga atau perusahaan, organisasi
b. Nama lembaga
c. Alamat lembaga
d. Nomor telepon, teleks, faximile.
Khusus untuk surat perusahaan dapat ditambahkan macam usaha, bidang kegiatan, nomor izin usaha.
Fungsi kepala surat:
a. Mengetahui nama dan alamat kantor lembaga
b. Menginformasikan bidang usaha, jenis kegiatan
c. Alat promosi.
2) Nomor surat
Surat resmi yang mewakili suatu organisasi, lembaga atau perusahaan pada umumnya menggunakan nomor dan kode tertentu.
Penomoran surat itu berguna untuk:
a. Memudahkan pengaturan, baik untuk penyimpanan maupun penemuannya kembali apabila diperlukan
b. Mengetahui jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan oleh organisasi, lembaga atau perusahaan
c. Memudahkan pengklasifikasian surat berdasarkan isinya
d. Penunjukkan secara akurat sumber dalam hubungan surat menyurat.
Secara umum rangkaian nomor surat terdiri atas nomor urut, kode, bulan,
dan tahun pembuatan surat. Nomor urut menggunakan angka Arab, kode
bervariasi, bulan dengan angka Romawi dan tahun ditulis utuh dan dapat
ditulis dua angka belakangnya saja. Penempatan nomor surat disesuaikan degan bentuk dan sistem penulisannya, yaitu:
a) Diletakkan disebelah kiri atas kertas untuk surat berperihal
b) Diletakkan dibawah judul untuk surat berjudul
3) Tanggal penulisan surat
Cara penulisan tanggal untuk surat pribadi atau yang berasal dari
perorangan, tanggal sebaiknya didahului dengan penulisan alamat atau
nama kota pengirim surat. Sedangkan untuk kertas berkepala tidak perlu
mencantumkan alamat atau nama kota, karena hal itu sudah tercantum dalam
kepala surat. Penulisan tanggal selalu diikuti dengan nama bulan dan
tahun.
4) Lampiran yang disertakan
Pengiriman surat yang disertai lampiran dokumen disebut dalam isi surat.
Penulisannya dibawah nomor surat disebutkan jumlah lembar, eksemplar
atau cukup satu berkas. Penulisan jumlah ditulis dengan huruf kalau
jumlah kurang dari sepuluh.
5) Hal atau perihal
Hal atau perihal berfungsi untuk memberi petunjuk kepada pembaca
tentang pokok dalam surat. Hal atau perihal sama dengan judul pada surat
berjudul. Beberapa hal teknik penulisan yang harus diperhatikan :
a. Hal atau perihal tidak ditulis dengan huruf kapital keseluruhannya, kecuali untuk judul surat berjudul
b. Hal ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama kata utamanya. Kata tugas ditulis dengan huruf kecil
c. Pada akhir perihal tidak menggunakan tanda titik karena perihal bukan kalimat
6) Alamat tujuan
Alamat tujuan terdapat dalam dua tempat. Pertama, ditulis disampul
surat. Kedua, alamat yang ditulis pada lembar kertas surat. Alamat yang
ditulis pada sampul biasanya harus lengkap. Sedangkan pada lembar kertas
surat dapat tidak selengkap alamat yang tertulis pada sampul. Hal-hal
penting yang harus diperhatikan dalam penulisan alamat tujuan adalah:
a. Kata kepada tidak wajib dipakai, karena mengandung unsur kemubaziran
b. Ungkapan ”Yang terhormat” atau singkatannya ”Yth.” dipakai untuk :
1) Menghormati orang atau pihak yang dikirim surat. Misalnya atasan, teman, kolega atau relasi kerja.
2) Menghormati pihak yang dituju dalam kedudukannya sebagai pejabat
suatu lembaga, organisasi atau perusahaan. Ungkapan ”Yang terhormat”
atau ”Yth.” tidak perlu dipakai apabila alamat yang dituju tidak
menyebutkan nama atau jabatan seseorang.
c. Sebutan ”Bapak”, ”Ibu”,
atau ”Sdr.” hanya dipergunakan apabila diikuti nama orang. Kata-kata
sebutan tersebut tidak perlu digunakan apabila pihak yang dituju adalah
lembaga atau jabatan tertentu.
Contoh 1)
Yth. Direktur Astri Budi Luhur
Jalan Cileduk Raya, Petukangan Utara
Jakarta Selatan
Contoh 2)
Yth. Ibu H. Siti Aisyiah, S.H.
Wakil Ketua Pimpinan Pusat Aisyiah
Jalan Menteng Raya No. 62
Jakarta Pusat
Contoh 3)
PT Global Sarana Komputindo
Jalan Pemuda No. 55
Medan 15320
Sumatera Utara
d. Pada akhir setiap baris, termasuk baris terakhir tidak diperlukan tanda titik, kecuali apabila digunakan singkatan.
e. Tanda-tanda baca, seperti garis bawah, huruf kapital yang mencolok, yang tidak bermanfaat sebaiknya tidak digunakan.
f. Kode pos sangat dianjurkan untuk ditulis karena akan membantu
petugas pos dalam mengirimkan surat tersebut (terutama bila dikirimkan
melalui Perum Pos dan Giro).
7) Salam Pembuka
Salam pembuka berguna untuk menbuka pembicaraan dalam surat secara
adab. Akan tetapi, surat yang tidak menggunakan salam pembuka pun
tidaklah salah. Biasanya salam pembuka digunakan untuk surat-surat yang
berisi berita.
8) Isi Surat
Sebagaimana karangan yang lain, surat yang baik terdiri atas tiga
bagian penting, yaitu bagian pembuka, bagian inti, dan bagian penutup
a. Bagian Pembuka
Bagian pembuka berguna sebagai pengantar bagi pembaca untuk segera
mengetahui berita pokok yang akan disampaikan melalui surat tersebut.
Dalam bagian pembuka sudah harus disebutkan inti masalah yang akan
disampaikan kepada pihak yang dimaksud.
b. Bagian Inti
Bagian
inti surat adalah bagian yang berisi maksud utama pengiriman surat.
Kecuali surat pengantar, maksud utama pengiriman surat yang sudah
disinggung pada bagian pembuka ditegaskan kembali atau dijelaskan lebih
lanjut pada bagian inti.
c. Bagian Penutup
Bagian penutup
merupakan penegasan, simpulan, harapan, atau ucapan terima kasih. Dengan
demikian, bagian penutup menandai bahwa uraian pokok yang ingin
disampaikan melalui surat sudah selesai. Bagian penutup hendaknya
singkat, tegas, dan tidak perlu berbasa-basi secara berlebihan.
9) Salam Penutup
Salam penutup digunakan untuk menambah kesantunan dalam berkomunikasi.
Walaupun salam penutup ini sangat baik digunakan, tetapi tidaklah
berarti semua surat wajib menggunakan salam penutup. Salam penutup hanya
digunakan dalam surat-surat berita.
10) Tanda Tangan dan Nama Penanggung Jawab
Dalam korespondensi Indonesia, penanda tangan surat adalah orang yang
namanya tercantum dalam surat itu. Pencantuman nama seseorang dan hak
untuk menandatanganinya tentu didasarkan atas kewenangannya dan
jabatannya. Apabila penanda tangan surat itu diwakilkan kepada orang
lain, maka harus disebutkan sebagai atas nama dan nama penanda tangan
ditulis jelas di bawahnya. Tidak boleh nama yang tercantum lain dengan
penandatangannya.
11) Tembusan
Tembusan digunakan bila ada pihak lain yang dianggap perlu mengetahui isi surat tersebut.
Kamu dapat melihat LayOut surat dibawah ini
LayOut Bagian Surat
6. LIPATAN PADA SURAT
Macam, model, jenis
lipatan surat dan cara melipat surat jenis Baku, Setengah Baku,
Akordion, Semi Akordion, Tunggal, Ganda, Perancis, Baron.
7. BENTUK - BENTUK SURAT
Bentuk surat adalah pola surat menurut susunan letak dan bagian –
bagian surat. Bentuk-bentuk surat biasanya selalu dipakai dalam
kedinasan atau pekerjaan atau juga keorganisasian. Selain itu
bentuk-bentuk surat biasanya memiliki bentuk susunan atau bentuk
struktur yang berbeda dengan bentuk surat yang lainnya. Ada 6 bentuk surat yang biasanya digunakan dalam proses surat menyurat, yaitu :
1. Bentuk lurus penuh (full block style), yaitu bentuk
surat yang penulisannya semua dimulai dari pinggir sebelah kiri.
artinya, mulai dari tanggal, kata penutup sampai kata lampiran yang
ditulis di sebelah bawah penulisannya dimulai dari kiri.
Contoh Surat
2.Bentuk lurus (block style), pada dasarnya sama dengan
surat bentuk lurus penuh, perbedaannya terletak pada penempatan
tanggal, salam penutup, nama instansi, nama terang dan nama jabatan
yang ditullis disebelah kanan surat.
3. Bentuk setengah lurus (semi block style), sebenarnya
sama dengan bentuk surat lurus, perbedaannya terletak pada penulisan
isi surat dan tiap alinea baru menjoraok (masuk ke dalam). pada
praktiknya, surat dengan bentuk ini banyak dipergunakan oleh
perusahaan.
Contoh Surat
4. Bentuk lekuk (indented style), penulisan alamat pada surat tidak rata atau berbentuk seperti tangga, dan setiap alinea baru menjorok kedalam.
Contoh Surat
5.Bentuk menggantung (hanging paragraph), sebenarnya juga
sama dengan surat bentuk lurus, perbedaannya hanya pada penukisan
alamat dan alineanya. Setiap alinea ditulis rata kiri, sedang baris
berikutnya menjorok kedalam.
Contoh Surat
6. Bentuk Resmi (Official Style)
Bentuk resmi ini sering digunakan dalam institusi pemerintahan, pada
pengetikannya alamat dalam berada pada sisi sebelah kanan, kemudian
paragraf isi surat menjorok sedikit kedalam, setiap awal paragraf
menjorok 5 spasi kedalam. Lebih jelas perhatikan contoh surat dibawah
ini.
Contoh Surat
Kelebihan dalam Penggunaan Surat
a. Aset
Berharga
b. Tanda
bukti yang sah
c. Sebagai
perwakilan diri atau perasaan
d. Lebih
romantis
e. Bisa
jadi kenang-kenangan bagi si penerima
f. Menunjukkan
keseriusan
g. Mampu
menembus daerah pelosok
Kekurangan dalam Penggunaan Surat
a. Memakan
waktu lama untuk sampai
b. Apabila
salah harus di ganti (pemborosan kertas/ menjadi limbah pepohonan).
c. Tidak
efesien
d. Merepotkan
karena harus bolak-balik ke pos.
e. Membutuhkan uang (untuk kertas, amplop, perangko, dll),
f. Kemungkinan tidak diterima oleh tujuan lebih besar
g. Keamanan
surat kurang terjamin.
Demikian postingan saya mengenai korespondensi, untuk dapat lebih mudah mengingat bentuk-bentuk surat, kamu hanya hafalkan yang jadi pembeda dengan surat lain.
Wassalamualaikum wr.wb. -stmlyn-